Nggak ada alasan kesal atau sebal dengan adanya rekan kerja baru. Semakin kita nggak suka dan defensif dengan kehadiran dia, dia akan semakin kencang dan menolak berhubungan dengan kita. Perseteruan ini bisa makin tajam karena ego masing-masing yang enggan mengalah.
Hal pertama yang bisa membuat kita tetap diatas angin adalah sikap profesional. Selalu pasang senyum manis, siap membantu dan tentu saja mengerjakan pekerjaan kita dengan baik dan beres. Pekerjaan yang beres adalah inti keberdaan kita di kantor kan..?
Kedua, jangan lupa bahwa jadi anak lama justru punya nilai lebih sendiri! kita pasti sudah kenal seluk beluk kantor, kebiasaan-kebiasaan bos, situasi-situasi yang harus dihindari maupun dimanfaatkan. Sementara si anak baru? pengetahuannya tentu masih nol besar.
Manfaatkan pengetahuan lebih kita untuk membimbing si anak baru beradaptasi dalam lingkungan kantor kita. Dijamin tidak hanya bos yang angkat jempol bagi kita, tapi kita juga bisa berteman sama si anak baru itu. Dia bisa berbagi pengetahuan atau informasi baru yang dibawanya. Sebagai timbal baliknya, kita memberitahu kebiasaan-kebiasaan unik yang ada di kantor. Lagipula, kalau bisa berteman, kenapa kita harus menciptakan musuh?
Manfaatkan pengetahuan lebih kita untuk membimbing si anak baru beradaptasi dalam lingkungan kantor kita. Dijamin tidak hanya bos yang angkat jempol bagi kita, tapi kita juga bisa berteman sama si anak baru itu. Dia bisa berbagi pengetahuan atau informasi baru yang dibawanya. Sebagai timbal baliknya, kita memberitahu kebiasaan-kebiasaan unik yang ada di kantor. Lagipula, kalau bisa berteman, kenapa kita harus menciptakan musuh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.